Stroberi
Stroberi merupakan tanaman yang populer dibudidaya di Indonesia karena daya tarik pada bentuk buahnya yang unik, warna merah cerah, rasa manis khas dan rasa masam yang menyegarkan, serta kandungan gizi yang baik. Tanaman ini dapat menghasilkan buah dengan waktu yang relatif singkat menjadikan perkebunan stroberi salah satu objek pariwisata yang menjanjikan.
Budidaya stroberi di Pulau Jawa biasa ditemui di daerah dataran tinggi, karena tanaman stroberi memerlukan suhu yang cukup rendah untuk dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. berbagai kultivar stroberi yang ditanam diantaranya ‘Rosa Linda’, ‘Sweet Charlie’, ‘Californica’, ‘Tristar’, ‘Festival’ dan masih banyak lagi.
Poliploidisasi merupakan teknik untuk membuat penampakan morfologi tanaman terlihat lebih besar seperti bunga dan buah lebih besar, serta tanaman lebih tinggi. Kolkisin merupakan salah satu bahan kimia yang dapat menginduksi keadaan poliploid pada suatu tanaman. Berikut merupakan tahapan dalam teknik poliploidisasi pada stroberi (Gambar 1).

Persiapan Bibit Stroberi
Hal pertama yang dilakukan ialah pengambilan bibit stroberi kemudian, bibit tersebut di dengan kolkisin. Sebelum di induksi, bibit stroberi dicuci dengan aquades dan dipindahkan dari polybag ke dalam baki.
Stroberi adalah buah segar dan unik yang sudah sangat terkenal dan digemari oleh semua kalangan masyarakat karena buah stroberi memiliki rasa yang lezat serta penampilan menarik. Buah stroberi memiliki manfaat yang luar biasa dalam memenuhi asupan gizi, menjaga berat badan, dan mengatasi masalah kesehatan. Berbagai manfaat stroberi yang telah dikenal tersebut membuat stroberi memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Stroberi (Fragaria sp.) termasuk kedalam genus Fragaria keluarga Rosaceae, dan memiliki beberapa ciri morfologi. Buah dan buah merupakan ciri morfologi yang dapat membedakan antara kultivar satu dengan yang lainnya.